Bismillahirahmanirrahim.
Suatu sore,
Teng nong neng nong bunyi sms hape jadul N1280 cukup mengagetkan lamunanku. Sudah jadi hobi kali yah nglamun?, ngrenung ding. Ngrenungin apa coba?, hayo?. Ga bisa jawab yah?. Yaudah baca dulu deh smsnya.
“Jika dalam hati kita ada perasaan benci atau senang kepada seseorang, maka nilailah perbuatannya itu berdasarkan al Qur’an dan Sunnah Rasul. Kalau kita benci kepada orang lain dan perbuatan orang lain itu dibenci dalam Qur’an dan Sunnah maka layak bagi kita untuk berbahagia karena kita benci kepadanya sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya. Jika perbuatannya terpuji menurut Qur’an dan Sunnah sedangkan kita membencinya, maka ketahuilah bahwa kita telah berpihak kepada hawa nafsu. Kita membencinya karena hawa nafsu kita dan itu berarti kita telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya karena telah melanggar Qur’an dan Sunnah. Maka hendaknya kita bertaubat kepada Allah dari kebencian kita terhadap orang tersebut serta memohon Kepada Allah agar kita menyenangi orang tersebut. Begitu juga terhadap orang yang kita cintai, nilailah perbuatannya berdasarkan Qur’an dan Sunnah. Jika perbuatannya sesuai dengan Qur’an dan Sunnah, maka CINTAILAH DIA. Jika perbuatannya di benci Qur’an dan Sunnah maka BENCILAH DIA.”
Langsung saja aku menelan ludah berkali-kali, pasalnya sulit juga untuk melakukan hal yang demikian, seringnya nafsu yang lebih jaya dan berhasil membuat K.O. si hati (harusnyakan si Hati yang membuat kocar-kacir si nafsu). Yah semoga saja kedepan bisa berubah jauh lebih baik lagi yah, baik saya, para sahabat saya, para pembaca, dan bagi kita semua. Amiin ya Robbal ‘alamin.
Tiba-tiba saya teringat sms sahabatku ini sekitar satu bulan yang lalu begini smsnya, emh bentar buka hape dulu.
Messages, select, drafts. Nah ini dia smsnya (garing banget sih, hihihihi)
“Zul, saya punya keinginan ketika saya nikah nanti, saya ingin memberdayakan Sahabat-sahabat MBD (Majelis Bimbingan Dakwah). insyaAllah.”
Demikianlah kiranya sms yang saya terima dari rekan sekaligus sahabat saya Izal, yang membuat saya sontak dan senyum-senyum sendiri, yang selalu memberi petuah yang bermanfaat untuk aku pribadi khususnya, dan yang membaca pada umumnya [emang pembaca tau nasehat apa? Hehehe, yang diawal adalah salah satunya] insyaAllah.
Yang jadi pertanyaan, kanapa saya malah teringat sms diatas (sms yang sebulan lalu)?, apa hubungannya coba?. Ckckck, yaudah dihubung-hubungin aja deh. [maksain banget].
Emh, diataskan sahabatku, Izal sms panjang masalah cinta-cinta gitu jadi saya buka sms yang agak berkaitan. Hubungan Cinta dan Nikah [How old am I?, hehehe], kesannya kayak orang yang mau buru-buru nikah. Padahal mah enggak, selain hanya untuk wacana kedepan aja kali yah. Tepatnya, planning kedepan dalam pencarian pasangan hidup (cie,, sok iye banget. Habis dapet nasehat masalah menyukai dan tidak menyukai sesorang seh, jadi agak wajar kan klo jadi punya fikiran demikian, asal jangan jadi orang yang panjang angan aja ntr lupa bersyukur. Sepakat?[kaya konferensi aja.] hehehe.)
Saya jadi dapet gambaran [tepatnya bayangan] kalau nanti yang nge-MC, Pembaca Qur’an dan Tilawah, Pelantunkan Shalawat, Penceramah, Hiburan lagu-lagu islami, Menikahkan, Pemberi Khutbah Nikah, dan sebagainya adalah Sahabat-sahabat MBD. Seru, manfaat, full berkah , full colour, full nostalgila , eit salah, nostalgia ding(hehehe), en full segala kebaikan serta keridhaan-NYA deh. Amiin.
Ada satu yang belum, emmh apa yah?
Bingung nulisnya eui, enaknya di tulis apa ga yah?. Barusankan inginnya yang nge-MC, Pembaca Qur’an dan Tilawah, Pelantunkan Shalawat, Penceramah, Hiburan lagu-lagu islami, Menikahkan, Pemberi Khutbah Nikah, dan sebagainya adalah Sahabat-sahabat MBD. Terus yang jadi pertanyaan siapa yang jadi pasangannya?, apa berharap juga dari salah satu dari Sahabat-sahabat MBD?, nah loh. Jodohkan kehendak yang kuasa, Allah. Tapi bolehkan kalau punya keinginan dan harapan?, (keinginan dan harapan apa hayo?, mendapat salah seorang dari Sahabat-sahabat MBD yah?, hayo? Hahahaha. [Husstss jangan keras-keras]).
Udah ah ga usah di tulis, biar Rahasia tetap rahasia, karena masa depan adalah rahasia. Rahasia yang haqiqi, cuman milik Allah. Dan kita? Hanya di beri pengetahuan melainkan sedikit atas segala rahasia-rahasianya. Manusia hanya diberi kesempatan untuk merencanakan, berencana dan bertujuan, melainkan Allah adalah Pemegang segala keputusan. Berencana yang baik, karena bisa jadi keburukan yang direncanakan akan mengalahkan kebaikan yang tidak di rencanakan[Na’audlubillah]. Betul begitu? (bener ga?). Maka rencanakanlah kebaikan untuk meraih Keridahaan-Nya.
Semoga kita semua memperoleh kebahagiaan yang Haqiqi, kebahagiaan yang menambah kedekatan pada Pemegang Penuh seluruh jagat serta segala sesuatu, amiin.
Emmh sudah di ujung lembaran nih, udahan ahh. Terahir sebelum diakhiri saya jadi teringat kata-kata yang saya peroleh dari seorang ukhti (hayoo siapa tuh?, hehehehe. [ada deh mau tau aja], hems iya deh) di MBD yang dia peroleh dari referensi bacaannya, begini kata-kata itu ter urai “Kekayaan yang Haqiqi adalah kaya hati”.
dan tertakdir menjalani segala kehendakmu ya robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padamu ya robbi
dan tertakdir menjalani segala kehendakmu ya robbi
ku berserah ku berpasrah hanya padamu ya robbi
hanya padamu ya robbi
(takdir, Opick)
Alhamdulillahirobbil ‘alamin
waAllahu a’lam bishshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar