Hari ini,
ahad. Bingung mau ngapain. Padahal ini hari libur. Hahaha. Daripada kosong dan
nganggur, iseng deh review film. Film ini berjudul Aku, Dia dan Tong Sampah. Judul
yang menggelikan, tapi sarat makna. Film ini di buat di Malaysia oleh Playground
Production dan di bintangi oleh;
Sharnaz –
Siti Saleha
Amir – Beto Kusyairy
Hazwan – Razif Hashim
Dianne – Memperkenalkan Liyana Van Der Sijp
Tok Wan – Fauziah Nawi
Mama Dianne – Zizi Zulkifli
Mama Amir – Tania Zainal
Amir – Beto Kusyairy
Hazwan – Razif Hashim
Dianne – Memperkenalkan Liyana Van Der Sijp
Tok Wan – Fauziah Nawi
Mama Dianne – Zizi Zulkifli
Mama Amir – Tania Zainal
Bagaimana
ceritanya?
Akhirnya, saya Zuhri.... Oppps, langsung aja dehh Semoga ini
bisa mewakili, jrengggg……
AKU, DIA
& TONG SAMPAH
Sharnaz
Sabri. Gundah memenuhi hatinya, masih ia sokong tubuhnya yang hampir roboh
didepan sebuang tong sampah berwarna biru. Seikat surat-surat cinta yang
digenggamnya hendak ia masukkan kedalam tong sampah dengan harapan segala kisah
cinta turut pergi bersama surat itu. Namun kenangan yang perih itu pun masih
amat sangat berharga, sehingga keraguan menyergapnya.
“Brukk”
gadis itu menubruk Amir, lelaki yang hendak membuang berkas-berkas surat yang
diikat persis seperti kumpulan surat Sabri. “Maaf, ” sepontan Sabri mengambil
seikat surat-surat itu dan berlari. Amir terheran, dan ia melanjutkan niatnya
membuang berkas-berkas surat yang nyatanya sudah tertukar.
Keesokan
harinya, Sabri mendatangi rumah Amir yang tidak jauh dari tong sampah biru itu
untuk meminta surat-suratnya dikembalikan karena tertukar. “Sudah I buang
suratnya, I kira itu surat I,” Tanggap Amir saat ditagih surat yang tertukar
itu. Airmata pun tumpah ruah, Sabri sangat menyesal. Amir, lelaki yang belum
Sabri kenal mencoba menenangkan dan meminta maaf atas kesilapannya. Namun Sabri
makin menjadi, larut dalam tangis.
Tong sampah
biru. “Oke-oke,” jawab Amir yang dimintai kesediaan untuk menjalankan sebuah
rencana yang direncanakan Sabri untuk mantan kekasihnya, Hazwan. Lelaki yang
sudah membuatnya merasa lelaki didunia ini hanya Hazwan. Sayang itu menancap
dalam kedalam hatinya, namun sayangnya Hazwan memilih untk mengahiri hubngan
tersebut.
Amir menjalani
perjanjiannya dengan Sabri. Di mulai dengan menjadi “Kekasih Palsu”-nya Sabri
untuk mencari tau respon Hazwan, dan mencari tau apakah Hazwan masih peduli
terhadapnya atau tidak. Sementara Hazwan sendiri memilih berhubungan dengan Dianne
menjadi pacarnya.
Pagi hari,
mentari sudah kokoh menyinari bumi. Cahayanya memberi warna pada benda yang ia
soroti. Di sebuah taman, Amir dan Sabri melepas kepenatan. Sabri masih dihantui
persaan kepada Hazwan, meskipun kini ia mulai merasa nyaman dengan lelaki
disampingnya. Obrolan dimulai dari postingan video Amir yang mengalami kenaikan
rating like dari pengguna social
media. Berlajut tentang Hazwan. Sabri bersedia tidak memenuhi mimpinya,
melanjutkan S2, kalau semisal dia kembali dengan Hazwan. “Awak sanggup
korbankan impian awak untuk orang macam tu ?.”, “Macam tu, Tul” Jawab Sabri, “Tapi
kalau dia betul-betul sayang, dia takkan suruh awak korbankan impian awak untuk
dia”. Semua terdiam, hanya helaan nafas panjang yang terus berdesis. Danau
turut menyaksikan kesunyian itu. Kalimat Amir berhasil meresap dalam relung
jiwanya.
Kebersamaan
Amir dan Sabri makin menjadi. Hingga pada suatu kesempatan Sabri diminta Amir
untuk menyetir mobil pulang ke rumah ibunya. Sesampainya dirumah, Sabri sudah
langsung akrab dengan Ibunya Amir. Dari mulai memasak hingga merapihkan
makanan, Sabri turut serta. Sehingga bukan Amir saja yang terkesan kepada
Sabri, Ibu Amir pun ikut terkesan. Mereka larut dalam kehangatan antara ibu dan
anak.
Kisah terus
berlanjut. Konflik muncul ketika Dianne yang sebelumnya mempunyai hubungan
dengan Amir, mendatangi rumah Amir untuk merajuk. Begitu pun Hazwan merasakan
penyesalan yang dalam telah melepaskan Sabri ,yang kini semakin dewasa namun
tetap menjadi dirinya sendiri, untuk kembali merajuk. Tanpa mau menjadi orang
lain.
Malam itu,
sabri bersama Hazwan dalam satu mobil. Hazwan mengatakan penyesalannya dan
meminta Sabri kembali kepadanya. Namun ketika sabri mengatakan ia ingin
melanjutkan mimpinya, sontak Hazwan menolak. Lalu hazwan buru-buru mencabut
ucapannya. Nasi sudah menjadi bubur, ucapan itu sudah decerna dengan baik oleh
Sabri. “Turunkan I disini, ” Sabri meminta Hazwan untuk menurunkannya. Sabri
pun keluar dari mobil dan berlari ketempat acara pemilihan “Raja-Ratu” untuk
menemui Amir yang dia tinggal disana. Sesampainya di tempat, Sabri melihat
sosok Amir berdiri mematung dan merebahkan tumpuan ditembok. Sabri semakin
mendekat. Namun tiba-tiba sosok Dianne menghapiri Amir, dan keduanya pergi
tanpa mengetahui kehadiran Sabri.
Seusai dari
itu, Sabri memilih menenangkan diri disamping tong sambah biru dibawah rembulan
yang semakin meninggi. Tanpa ia sadari, Amir memergokinya. “Malam-malam dekat
tong sampah”. Sabri pun slah tingkah. obrolan pun berlanjut, sampai pada
akhirnya kalimat “Kalo dia cakap happy bersama awak?”-ini terurai lembut dari
lisan Sabri. Keduanya tersenyum tanda setuju. Seiring cinta yang satu. Aku,
Dia, dan Tong Sampah.
Sudahhhh
kelarrr, heheheeh. Semoga bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar