PADA-MU AKU BERSIMPUH
(GOLA GONG)
by; zuhri
Bayi
mungil tak berdosa itu dibuang di stasiun kereta api- Bayi mungil, cantik yang
kelahirannya tidak diharapkan oleh kedua orangtuanya di karenakan status hubungan
keduanya tidak sah secara agama. Hari Natadingrat pengusaha sukses melakukan
hubungan yang tidak sepatutnya dilakuakn oleh siapapun sebelum menikah,
Natalia, Aktris sekaligus model yang menjadi simpanannya.
Beruntung
bayi itu Allah pertemukan dengan Bik Etik, ibu penjual nasi uduk, yang mengajarkan
dan mendidiknya seolah anaknya sendiri. Di tangan Bik Etik lah Siti
Nurkhasanah, nama bayi itu, tumbuh menjadi anak yang salihah.
Anah,
nama panggilan bayi itu, tenggelam dalam tangis yang dalam ketika Bik Etik
meninggalkannya untu pulang dalam rumah singgah menuju kehidupan abadi di
usianya yang ke sepuluh. Itu berarti Anah benar-benar yatim piatu. Beruntung,
atas kebaikan Bik Etik yang selalu memberi sarapan gratis untuk Pak Soleh,
Pengemis yang memiliki satu kaki, akhirnya Allah membalas kebaikannya pula
dengan kesediaan Pak Budiman menjadi Bapak Asuh anak pungutnya, Anah.
Bersama
Basir, dan Hakim, Anah mendapat penjagaan dari keduanya. Terutama Basir yang
selalu setia menemani Anah, bahkan dia menjadi kakak yang siap melabrak siapa
saja yang mencibir Anah sebagai “anak yang tidak memiliki identitas jelas”. Baik
Basir maupun Hakim, keduanya mencintai Anah, dan hal itu tercium oleh Pak
Budiman ,Ayah mereka sendiri, Pengusaha sekaligus Pemilik Pesantren. Hanya saja
Hakim lebih memilih diam, dan menyimpan persaan itu. Berbeda dengan Basir, yang
lebih menampakkan perasaannya pada Anah namun Basir tidak terang-terangan
mengatakan bahwa ia mencintai Anah.
Anah
yang akhirnya memiliki persaan yang sama terhadap basir, namun ia juga menutupi
hal itu. Anah takut mencoreng nama baik keluarga Pak Budiman. Ayah Asuhnya. Sampai
pada suatu malam pelepasan SMA, Anah dan Basir di jebak oleh Dicky CS. Dicky
berhasil membujuk Anah untuk dia antar pulang dengan mengatas namakan peritah
dari Basir yang ternyata Basir juga di jebak di Royal oleh orang suruhan Dicky.
Di Mobil, Anah di bius dan tidak sadarkan diri.
Anah
sangat kaget ketika ia sadarkan diri dan pekaiannya telah tanggal. Dicky-pun
kaget karena obat bius itu tidak berkompromi dengan kehendaknya. Dengan nafsu
syaitannya, Dicky terus berusaha agar tidak menyia-nyiakan rencananya
menyetubuhi Anah. Di tengah kalut yang amat dalam, Allah menolong Anah. Tedi,
rekan Dicky, mendobak pintu dan menyelamatkan Anah. Tedi meminta Anah untuk
pergi, sementara ia mencekal Dicky yang akhirnya Tedy terbunuh oleh Dicky.
Anah
merasa telah kotor dan telah mencoreng nama baik keluarga Pak Budiman. Bahkan
ia segan untuk bertemu Basir, takut basir menganggapnya gadis murahan dan
kotor. Anah pun lari kepantai, berharap bisa mensucikan diri. Namun akhirnya
Anah tidak sadar diri.
Anah
jatuh kedalam luka dan kengerian, Allah dengan kemurahan-Nya mempertemukan Pak
Rahmat dengannya. Pak Rahmat membawa Anah kerumah ketika Anah tidak sadarkan
diri. Keluarga Pak Rahmat merasa senang dengan kehadiran Anah. Kemudian Anah
meminta izin kepada Pak Budiman untuk bisa tinggal di Jakarta bersama Keluarga
Pak Rahmat karena ia butuh ketenangan dan ingin melupakan kejadian pahit
bersama Dicky. Pak Budiman pun mengizinkan, dan akhirnya Pak Rahmat
menguliahkan Anah di Kedokteran dan mengabulkan cita-cita untuk menjadi dokter.
Tujuh
tahun berlalu, genting lagi-lagi menyandra Anah ketika mendengar Pak Budiman
menjadi korban tabrak lari orang suruhan Dicky. Detik-detik terahir kematian,
Pak Budiman mewasiatkan kepada Anah dan Hakim untuk menikah.
Beberapa
hari setelah menikah, sembilu menyayat hati Anah dan mengucurinya dengan garam.
Perih, sangat perih. Ketika Basir berhasil mengungkap teka-teki dari kotak
titipan Buk Etik. Akhirnya Anah tau bahwa Hari Natadiningrat, pemilik klinik
tempat dimana dia bekerja adalah ayahnya sendiri, ayah yang tega membuangnya.
Namun Anah dengan besar hati memaafkan Ayah dan Ibunya. Di akhir cerita, Anah
pun kembali berkumpul dengan Ayahm dan Ibu Kandungnya.